Jumat, 30 September 2016

Feature Artikel (biografi)

Bangkit dari Keterpurukan

Robert Downey Jr



Robert Downey Jr adalah seorang actor Hollywood yang terlahir pada 4 april 1965 di Manhattan New York U.S yang kini telah menginjak usia 51 tahun. Karirnya di dunia perfilman memang sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi karna ia adalah seorang actor yang sangat berbakat dan ternama yang pastinya sudah tidak perlu diragukan lagi dalam beracting. Ia bahkan pernah dinobatkan sebagai salah seorang actor dengan bayaran termahal di Hollywood. Para produser yang ingin bekerjasama dengannya perlu merogoh saku mereka lebih dalam lagi jika ingin mengikat kontrak kerja denganya.
Tetapi, sebelum karirnya melambung setinggi langit seperti saat ini, Robert memiliki masa lalu yang cukup kelam. Ia sering menggunakan berbagai macam obat-obatan terlarang dan sering kali keluar masuk bui. Ia sering keluar masuk bui selama tahun 1996-2001 setelah kasus penggunaan narkoba yang telah lama dimilikinya akhirnya terungkap oleh pihak berwajib. Terbebas dari penggunaan obat-obatan terlarang bukanlah hal yang mudah baginya pada saat itu. Seringkali upayanya untuk keluar dari perangkap obat-obatan terlarang tersebut dengan mengikuti berbagai macam rehabilitasi tidak membuahkan hasil. “ini seperti sebuah senjata yang diarahkan kemulut saya dengan jari saya berada dipelatuk senjata itu sendiri dan saya sangat menyukai rasa logam yang dihasilkan dari peluru senjata tersebut” ungkapnya mengibaratkan kecanduan obat-obatan terlarangnya saat berada disalah satu pengadilan guna menindaklanjuti kecanduan obat-obatan terlarang yang sulit dihilangkanya tersebut. Bahkan, istrinya menggugatnya cerai saat ia masih dipenjara dan membawa anaknya pada tahun 2001 karena sudah tidak tahan dengan perbuatannya tersebut.
Walapun ia termasuk actor yang terlahir dari kalangan keluarga tersohor karena ayahnya yang bernama Robert Downey Sr adalah seorang produser serta actor dan ibu kandungnya yang bernama Elsie Ann ford seorang artis yang sering bekerjasama dengan ayahnya dimasa kejayaanya, ia tetap belum pantas dianggap cukup beruntung karena pertengkaran yang sering terjadi diantara ayah dan ibunya. Ketika ia tengah menjalani pendidikan menengah keatasnya, kedua orang tuanya bercerai dan mengharuskannya ikut bersama ayahnya. Terkait pemasalahan tersebut, ia berhenti menekuni pendidikannya saat itu untuk mengasah bakat akting yang sudah digelutinya sejak kecil itu dengan menekuni pendidikan berakting.
 Hubungannya dengan ayahnya pun tidak dapat dibilang cukup baik sehingga ia terlibat dengan kasus obat-obatan terlarang tersebut pasalnya ayah yang seharusnya mengajarkan dirinya tentang baik dan buruknya kehidupan justru memperkenalkannya dengan obat-obatan terlarang sejak ia masih berumur 6 tahun sehingga ia menjadi pecandu narkoba semenjak umur 8 tahun. Hal tersebut terungkap oleh ayahnya ketika ia sudah beranjak dewasa dan ayahnya mengakui bahwa dirinya menyesal akan hal tersebut. Tetapi baginya, hal tersebut adalah cara ayahnya menyampaikan rasa kasih sayangnya kepada dirinya saat itu dan ia pun telah memaafkan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh ayahnya tersebut.
Karir dan kehidupan nyatanya yang benar-benar hancur saat itu tidak mematahkan semangatnya untuk bergelut dalam bidang actingnya. Ia tetap berperan dalam beberapa film setelah bebas dari tahanan dan ia menemukan pujaan hatinya yang bernama Susan Downey pada tahun 2003 yang berhasil membantunya terbebas dari keterpurukan karir dan kecanduan obat-obatan terlarang. Mereka kemudian menikah pada tahun 2005 dan dikaruniai oleh 2 orang anak yang bernama Exton Ellias Downey dan Avri Roel Downey. Setelah ia benar-benar terbebas dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan keterpurukan, ia tidak memtutuskan untuk bangkit merintis karir yang sudah dirintisnya sejak ia berumur 5 tahun hingga dewasa dan terhambat oleh kasus obat-obatan terlarang tersebut hingga akhirnya ia bisa mencapai puncak karirnya seperti sekarang ini.

Sabtu, 24 September 2016

The Clean Water Crisis in Garut after The Flood Disaster

            Garut Citizens are having trouble finding clean water for their daily needs. They’ve been in this situation since the flood disaster came on September 20th, 2016. Although the flood disaster has gone, they’re still unable to clean their stuffs and themselves with the clean water. One of the citizens having trouble finding the clean water for their daily needs named Yeyet(52) complained about his well that can no longer be used because of the mud of the flood in it. “The well of mine at home is dirty that the clean water needs can’t be fulfilled” Said Yeyet, Saturday(24/9/2016) 

              Therefore, the field coordinator of the Indonesian Red Cross Society named Abidin decided to build 8 public toilets in the locations affected and Cimacan subdistrict is one of them because it’s the worst location that has the clean water crisis. “Today The Red Cross Society is going to build the emergency public toilets to solve one of the problems of the citizens affected by the flood” said Abidin.
                According to him, building the public toilets is aimed for decreasing the amount of the diarrhea and skin disease and they’re going to coorperate with PDAM team to supply them the clean water. Not only getting the clean water, the citizens will also get the water jerrican and the water purifier for their daily needs. “We will send 6 water wagons with 5000 litre water in it to fulfill the water supply of the locations affected” said Abidin.